Memanah bukanlah sekedar kegiatan olahraga fisik semata, melainkan penting untuk membangun karakter si pemanah. Menurut Presiden Indonesia Archery Schools Program (INASP) sekaligus Archery coach pernah mengatakan, ada empat character building yang dilatih lewat memanah.
1. Calm
Ketenangan ini diperoleh melalui pengendalian diri. Disaat memanah, harus dapat membuat diri setenang mungkin dan melepaskan semua hal yang mengganggu pikiran tentu perlu latihan terus-menerus. Jika tidak, sangat sulit bisa mengendalikan anak panah dan melepaskannya menuju target.Latihan yang rutin bisa membuat kita terlatih mengendalikan pikiran, sehingga kita bisa lebih tenang merespon sekeliling dalam aktivitas sehari-hari.
2. Focus
Setelah seluruh tubuh dan jiwa kita tenang, hal berikutnya yang diperlukan adalah fokus. Fokus pada tujuan, dan memindahkan papan target mendekati jarak pandang kita meski jarak aslinya 5 m, 7 m, 10 m atau 15 m. Kita akan berlatih memusatkan pikiran kita pada satu titik, titik target yang akan dicapai. Singkirkan hal-hal yang bisa mendistraksi fokus kita. Begitu otak terpusat di sana, tubuh pun akan merespon dan bergerak menuju target itu.
3. Brave
Menarik busur panah itu perlu keberanian, dan kekuatan tentunya. Berani mengeluarkan energi yang ada dan mengarahkannya dengan penuh keyakinan. Tak boleh ragu. Hal ini yang dilatih dalam proses memanah. Tanpanya, tak mungkin anak panah akan melesat menuju sasaran yang tidak dekat jaraknya.
4. Win
Meraih kemenangan adalah harapan semua orang. Apapun bentuknya, semua tergatung target kita. Untuk mencapainya butuh effort. No pain no gain. Tidak ada yang mudah. Dalam memanah pun, kita perlu perjuangan. Ada tubuh yang lelah, badan pegal, otot kaku dan sebagainya. Namun, demi meraih kemenangan hal-hal itu harus dipinggirkan lebih dahulu.
Dalam melakukan aktivitas ini, membutuhkan banyak biaya selain harga busur yang tersedia saat ini yang relatif cukup mahal. Fasilitas pendukung yang juga harus terus disediakan mengingat peralatan-peralatan tersebut akan mudah rusak bila digunakan secara terus menerus.
Anak panah merupakan kelengkapan utama yang selalu digunakan. Anak panah yang harganya mulai dari puluhan ribu sampai ratusan ribu perbuhnya mendorong saya untuk dapat memperbaiki sendiri setiap kerusakan-kerusakan kecil, intinya adalah penghematan. Ekor anak panah adalah salah satu bagian anak panah yang sering rusak bila digunakan berulang-ulang.
Anak panah dapat dibuat dari kayu, bambu maupun rotan. Sedangkan mata panah dibuat dari besi, kaca, batu, tulang maupun bahan keras lainnya. fungsi dari head arrow ini adalah untuk melindungi batang/badan anak panah dan kemampuanya dalam mengenai target..
Panjang anak panah adalah sekitar 60 cm, dengan berat 18 gram. semakin besar diameter suatu anak panah, maka tingkat kerusakan yang dihasilkan semakin besar, tetapi melayang lebih lambat di bandingkan dengan anak panah berdiameter lebih kecil. diameter anak panah yang kecil akan membuat anak panah mampu meluncur dengan lebih cepat tetapi kerusakan yang dihasilkan akan lebih lemah.
Sedangkan wings/sayap anak panah dapat dibuat dari bulu sayap kiri unggas, plastik, kertas, kain atau bahan lainnya. wings berfungsi untuk men-stabilkan anak panah setelah terlontar dari busur. Lebar wings secara langsung akan mempengaruhi tingkat kebisingan/suara dan kecepatan pada anak panah yang sedang meluncur/melayang.
Pada bahasan ini, saya hanya membahas cara memperbaiki ekor/sayap anak panah yang terbuat dari bahan lakban. Selain mudah didapat cara pembuatan dan pemasangannya juga sangat mudah untuk memperbaiki anak panah yang rusak. Tips ini khusus untuk pemula, kalau yang sudah profesional ya mesti harus punya modal lebih dong untuk bisa beli anak panah yang standart.
Bahan-bahan Untuk Membuat Ekor Anak Panah Sederhana dan Mudah
1. Lakban
2. Gunting
3. Pisau
4. Cetakan terbuat dari karton atau kardus.
5. Pulpen
Cara Membuat Ekor Anak Panah Sederhana dan Mudah
Pertama:
Membuat cetakan ekor anak panah dengan membentuk sebuah kertas karton atau kardus. cara membuatnya cukup mudah dengan membuat bentuknya dengan menggunakan pulpen di atas kertas atau karton dan mengguntingnya.
Kedua:
Mengukur keliling anak panah, karena Fleching/Ekor Anak ada 3 buah jadi jarak pemasangan antar ekor adalah jumlah keliling anak panah dibagi tiga. Mudahnya, lilit keliling anak panah dengan lakban, lalu panjang lakban yang dihasilkan dibagi tiga, dan itulah jarak pemasangan antar Fleching
Setelah jaraknya didapat, maka nantinya bagian lakban yang ada lemnya disisakan selebar ukuran jarak antar ekor.
Ketiga:
Memotong lakban dengan ukuran cetakan Fleching/Ekor Anak, dilebihkan kurang lebih 1 cm. lalu lipat dua lakban setelah di sisakan bagian untuk direkatkan selebar ukuran jarak antar ekor.
Setelah lakban dilipat, selanjutnya memotong lakban sesuai cetakan bentuk ekor yang telah dibuat dengan kardus atau kertas karton yang telah disiapkan pada tahapan pertama.
Keempat:
Merekatkan ekor yang telah dibuat pada anak panah.
Susah juga ternyata menjelaskan dengan gambar dan kata-kata, selain memang bahan gambar tidak dipersiapkan step by stepnya.. tapi dalam video dibawah ini, semoga dapat lebih difahami. intinya tidak sulit, try and error itu biasa kok,.
0 komentar:
Posting Komentar