Kebanyakan masyarakat menganggap bahwa praktek aborsi atau menggugurkan kandungan merupakan sesuatu yang tidak manusiawi, bahkan celaan dan kasus hukum harus dialami oleh seorang pelaku aborsi. Namun demikian, terdapat alasan-alasan khusus yang mengharuskan wanita untuk melakukan aborsi, pastinya sudah mendapat persetujuan keluarga dan dapat disahkan oleh aturan hukum. Berdasarkan latar belakang khusus itulah saya mencoba menjabarkan Cara Aman Untuk Melakukan Aborsi sebagai pemahaman awal bagi para wanita yang dihadapkan oleh dilema aborsi.
Mengingat aborsi adalah proses medis yang berhubungan langsung dengan organ dalam tubuh wanita. Perlakuan aborsi yang tidak sempurna akan membawa dampak yang lebih buruk lagi dibandingkan dengan kehamilan itu sendiri. Bagaimanapun Cara Aman Untuk Melakukan Aborsi adalah dengan cara berkonsultasi kepada dokter spesialis. Penanganan aborsi dan masa pemulihan yang terkontrol akan dapat menyelamatkan nyawa bagi ibu dan para calon ibu.
Sebelum penjabaran terkait dengan aborsi, perlu diketahui beberapa efek samping yang akan timbul setelah aborsi. Hal ini perlu diketahui, sebagai bahan pertimbangan antara melakukan aborsi atau tetap mempertahankan janin dalam kandungan. Disini hanya sebatas penjabaran umum, untuk lebih detil dan jalan terbaik, sebaiknya langsung berkoordinasi dan berkonsultasi kepada dokter pesialis kandungan anda.
EFEK SAMPING ABORSI SECARA UMUM
Membahas permasalahan medis memang tidak terlepas dari yang namanya efek samping khususnya yang berhubungan dengan aborsi. Hampir semua tindakan medis mempunyai efek samping yang bermacam-macam. Kondisi kesehatan atau kekebalan tubuh seseorang berbeda-beda, inilah yang menyebabkan setiap efek samping yang dialami seseorang berbeda pula. Disini akan membahas mengenai efek samping yang dialami setelah aborsi dengan dokter spesialis. Bukan aborsi dengan obat, bukan aborsi dengan makanan, atapun cara aborsi lainnya.
Efek samping ringan :
1. Nyeri pada perut
2. Mual
3. Muntah
4. Flek atau bercak seperti saat sedang haid
Kebanyakan mereka mengalami bercak/flek saja setelah melakukan aborsi. Flek-flek darah seperti saat sedang haid akan keluar selama 1 minggu setelah tindakan aborsi di lakukan. Mual atau muntah terjadi setelah aborsi biasanya disebabkan oleh sisa anestesi/bius. Biasanya itu tidak berlangsung lama.
Efek samping berat :
Meskipun komplikasi yang serius sangat jarang terjadi, akan tetapi penting untuk menyadari resiko yang dapat terjadi dikarenakan penanganan aborsi yang salah. diantaranya :
1. Pendarahan hebat atau persisten
2. Infeksi
3. Kerusakan leher rahim
4. Perforasi uterus
5. Apabila kompliasi serius bahkan dapat mengakibatkan kematian
Hal ini sangat jarang terjadi oleh dokter spesialis biasanya kejadian seperti ini terjadi karena kesalahan penanganan atau prosedur. Besar kemungkinan hal tersebut tidak di tangani oleh dokter yang ahli dibidangnya.
PROSES ABORSI DENGAN DOKTER SPESIALIS
A. ASPIRASI VAKUM MANUAL
Proses aborsi dengan cara ini dilakukan pada saat usia kandungan sudah mencapai 6 s.d 16 minggu. Cara aborsi ini juga disebut suction curettage atau vakum aspirasi. Pada tahap awal dokter akan melakukan pembiusan atau obat penghilang rasa sakit pada pasien. Pasien akan dibaringkan dengan posisi kaki mengangkang dan spekulum akan dimasukkan untuk membuka vagina.
Sedikit anestesi lokal diberikan lagi pada leher rahim anda untuk membuat rasa kebal. Kemudian tenakulum (instrumen bedah dengan penjepit diujungnya) digunakan untuk menahan leher rahim. Ketika serviks telah melebar, kanula (pipet kecil yang terhubung ke alat hisap) akan dimasukkan melalui vagina untuk menghisap konsepsi/janin dan plasenta keluar.
Prosedur ini biasanya memakan waktu 10-15 menit, namun membutuhkan masa pemulihan hingga 1 atau 2 jam. Pemberian antibiotik akan dilakukan, hal ini untuk membantu mencegah terjadinya infeksi.
Efek samping dari Vakum Aspirasi
Efek samping yang biasanya terjadi dari prosedur ini adalah sedikit kram, mual, berkeringat dan merasa lemas. Efek samping lain atau resiko yang bisa timbul seperti pembekuan darah, kerusakan serviks dan perforasi rahim namun hal ini sangat jarang terjadi. Resiko lain yang dapat timbul adalah Infeksi yang menyebabkan demam, sakit, dan nyeri perut. Segera hubungi dokter yang menangani anda jika efek samping itu terjadi. Semua tindakan medis pasti memiliki efek samping, namun Vakum adalah metode aborsi yang paling aman dan minim resiko.
B. DILATATION & EVACUATION (D & E)
Proses aborsi Dilatasi dan kuretase dilakukan untuk usia kandungan diatas 16 minggu. Beberapa jam sebelum proses aborsi dilakukan, dokter kuret akan memasukkan laminaria atau dilator sintetis kedalam leher rahim anda. Setelah beberapa jam dan sudah terjadi pelebaran, dilakukan pembiusan seperti halnya vakum aspirasi. Kemudian kanula dimasukkan untuk mulai menyedot jaringan. Setelah itu, lapisan dikeruk untuk menghilangkan residu menggunakan kuret (alat berbentuk sendok). Langkah terakhir adalah penyedotan kembali untuk memastikan rahim benar-benar bersih.
Cara aborsi ini biasanya memakan waktu antara 15-30 menit. Sisa-sisa janin diperiksa untuk memastikan semuanya telah dikeluarkan dan aborsi telah selesai. Obat antibiotik diminum untuk membantu mencegah infeksi.
Efek samping dan resiko prosedur aborsi dilatasi & kuretase
Efek samping yang umumnya terjadi mual, pendarahan ringan, dan kram bisa berlangsung selama 2 minggu setelah prosedur. Meskipun jarang berikut adalah resiko lainnya yang mungkin dapat terjadi : kerusakan dinding rahim, perforasi rahim, dan infeksi. Hubungi klinik atau penyedia kesehatan anda segera, jika gejala berlangsung lama.
C. DILATATION & EXTRACTION (D & X)
Proses aborsi dilatasi dan ekstraksi digunakan untuk usia kandungan diatas 21 minggu. Apabila kehamilan anda diatas 21 minggu, anda bisa berkonsultasi langsung diklinik untuk penjelasan lebih detil tahap demi tahap mengenai cara aborsi ini. Biasanya dilakukan konseling terlebih dahulu untuk mencegah perasaan trauma dikemudian hari.
Demikian sekilas tentang Cara Aman Untuk Melakukan Aborsi, sekali lagi, saran penulis adalah lakukan aborsi yang sehat dan aman pada dokter spesialis anda dan jangan pernah mencoba alternatif lain dengan mempertaruhkan nyawa anda.
0 komentar:
Posting Komentar