SINDROM PRAMENSTRUASI (Pre Menstrual Syndrome/Pre Menstrual Tension/PMT)
Adalah kumpulan gejala akibat perubahan hormonal yang berhubungan dengan siklus saat haid dan ovulasi.
Penyebab :
- Tidak seimbang antara hormon estrogen dan progesteron, antara lain defisiensi progesteron
- Perbedaan genetik pada sensitivitas reseptor dan sistem pembawa pesan yang menyampaikan pengeluaran hormon seks dalam sel
- Gangguan perasaan, faktor kejiwaan, masalah sosial
- PMT lebih mudah terjadi pada wanita yang lebih peka terhadap efek siklus hormon ovarium yang normal
Kasus yang sering terjadi :
a. Gejala pramenstrual fisiologis
• Hanya terjadi pada fase luteal
• Hilang total saat menstruasi
• Tidak berat dan tidak mengganggu fungsi normal
b. Sindrom pramenstruasi
• Hanya pada fase luteal siklus menstruasi
• Hilang total saat menstruasi
• Gejala berat menimbulkan efek besar pada fungsi normal dan hubungan antar pribadi.
c. Eksaserbasi penyakit medis pada premenstruasi
d. Eksaserbasi penyakit psikologis pada pramenstruasi
e. PMT yang sudah ada dan penyakit psikologis yang mendasari
• Sulit dibedakan
• Gejala mereda pada menstruasi tetapi hanya sampai ke tingkat penyakit yang mendasari
f. Penyakit psikologis nonsiklis
• Gejala mirip PMT, tetapi tidak mereda sampai akhir menstruasi
• Perlu diagnosis alternatif, antara lain gangguan kepribadian, depresi, penyalahgunaan obat-obatan dan lain-lain.
Gejala
- Gejala psikologis yang khas, iritabilitas agresi, ketegangan, depresi, mood berubah-ubah, perasaan lepas kendali, emosi yang labil
- Rasa malas dan mudah lelah
- Nafsu makan meningkat, BB bertambah karena tubuh menyimpan air dalam jumlah yang banyak
- Gejala fisik yang sering adalah pembengkakan dan nyeri pada payudara, dismenorrhoe (kram perut), sakit kepala, sakit pinggang, pegal-pegal, pingsan
- Paling sering menyebabkan distress adalah gejala psikologis
Faktor yang meningkatkan resiko PMT
• Wanita yang pernah melahirkan
• Status perkawinan
• Usia
• Stress
• Diet
• Kekurangan zat gizi
Tipe dan gejala PMT, menurut Dr. Guy E. Abraham
- PMT tipe A (anxiety), ditandai dengan adanya rasa cemas, labil, sensitif dan rasa tegang
- PMT tipe H (hyperhidration), gejala ditandai pembengkakan, perut kembung, nyeri pada payudara, peningkatan BB
- PMT tipe C (craving), ditandai dengan rasa lapar, ingin mengkonsumsi makanan yang manis dan berkarbohidrat
- PMT tipe D (depretion), ditandai rasa depresi, ingin menangis, lemah, gangguan tidur, pelupa
Waktu
- Pada fase luteal siklus menstruasi dan reda pada akhir menstruasi
- Adapula gejala yang timbul beberapa hari segera sebelum menstruasi atau sejak ovulasi langsung melalui fase luteal sampai akhir menstruasi
Dampak
• Psikososial (berkurang kinerja, masalah perkawinan, bunuh diri, pembunuhan, pemukulan anak)
• Kelainan medis(masalah perilaku, migrain, epilepsi, asma)
Kriteria diagnosis
• Terjadi pada fase luteal
• Menimbulkan dampak besar pada fungsi normal
• Menghilang pada akhir menstruasi
Pengobatan
Tujuan
• Memperbaiki anomali neuroendokrin
• Menekan pemicu di ovarium
Hal-hal yang perlu dilakukan saat mengalami PMT
• Mengurangi makanan bergaram, berupa tepung, gula, kafein dan coklat
• Meningkatkan makanan tinggi kalsium dan vitamin C seminggu sebelum menstruasi
• Konsumsi makanan berserat dan banyak minum air putih
• Jika darah yang kelauar banyak, memperbanyak makanan yang emngandung zat besi
• Hal-hal yang dilakukan untuk mengatasi sakit/kram perut saat menstruasi
• Kompres dengan botol panas pada bagian yang terasa sakit
• Mandi air hangat, sebagai aroma terapi menenangkan diri
• Minum-minuman hangat yang mengandung kalsium tinggi
• Menggosok perut atau pinggang yang sakit
• Ambil posisi menungging sehingga rahim tergantung ke bawah dan relaksasi
• Tarik nafas dalam-dalam untuk relaksasi
• Minum analgetik/obat-obatan yang dinajurkan petugas kesehatan
Pertimbangan pada terapi
• Usia pasien dan keinginan untuk hamil dalam waktu dekat atau lama (apakah mememrlukan kontrasepsi, pendekatan yang bersifat kontraseptif ataukah dapat dilakukan histerektomi?)
• Beratnya gejala (apakah memerlukan tindakan invasif?)
• Wanita mungkin hanya menerima metode non hormon, psikotropik, bedah
• Sifat gejala
• SSRI (selevtive serotonin re-uptake inhibitor), efektif untuk gejala psikologis juga somatik
• Gejala payudara (evening primrose oil, danazol fase luteal, bromokriptin)
• Nyeri (anti inflamasi non steroid)
• Gejala somatik terutama kembung berespon terhadap spironolakton
Pendekatan terapi
Terapi non hormon
• Anjuran untuk sering mengkonsumsi karbohidrat, tidak ditunjang oleh percobaan
• Pemberian B6
• Evening primrose oil (untuk gejala pada payudara)
• Mineral (Ca dan Mg) mungkin bermanfaat
• Terapi alternatif (olahraga dan relaksasi)
• Psikoterapi
• Obat psikotropik
• Diuretik (spironolakton)
• Inhibitor Pg (asam mefenamat dan natrium naproksen)
Terapi hormon
• Progesteron/progestogen
• Estrogen
• Danazol
• Analog agonis GnRH
• Bromokriptin
• Pil kontrasepsi oral
Pendekatan bedah
• Histerektomi
• Ooforektomi
0 komentar:
Posting Komentar