728x90 AdSpace

Latest News
Rabu, 26 Oktober 2016

Cegah Kanker..!! Tanaman Trans Genetik Membahayakan Kesehatan,

Genetically Modified Organism (GMO) atau “organisme yang dimodifikasi secara genetik” adalah organisme yang secara genetik material telah diubah dengan menggunakan teknik rekayasa genetika dengan cara mentranfer, mengubah, menambah atau mengurangi DNA suatu makhluk hidup, terhadap makhluk hidup lainnya dengan tujuan agar makhluk hidup tersebut dapat lebih kuat, lebih kebal, lebih produktif dan lain sebagainya, bahkan terkadang dapat menciptakan spesies atau sub-spesies baru akibat perubahan trans genetika yang disengaja terhadap mekhluk hidup tersebut.

Fakta yang tak terbantahkan di dunia ilmu pengetahuan yang telah membuktikan bahwa makanan transgenik dapat menyebabkan tumor, kanker, kemandulan dan cacat lahir. Sayur dan buah-buahan hasil dari rekayasa ‘trans genetika’ atau GMO disinyalir sangat berbahaya untuk kesehatan manusia. Hal menakutkan ini sudah banyak diberitakan seantero dunia melalui hasil riset dan penelitian oleh para ahlinya.

Salah satu ancaman yang menyeluruh secara global terhadap kemanusiaan adalah memodifikasi sumber makanan manusia itu sendiri, dan salah satu alasan mengapa hal itu dibenarkan terjadi adalah karena kita semakin terlalu jauh dari sumber-sumber makanan kita. Anak-anak bahkan tidak menyadari berasal dari mana daging dan susu yang sering mereka konsumsi, misalnya mereka tidak pernah menginjakkan kaki di sebuah peternakan atau diladang pertanian dan tidak pernah terpikirkan bagaimana sumber-sumber makanan tersebut di produksi dari awal hingga berbentuk kemasan yang siap untuk dikonsumsi.

Tapi bagaimana kita bisa tahu kalau sebuah produk itu berlabel GMO? Cukup melihat kode dalam barcode pada produk tersebut seperti dibawah ini.


Baca juga topik tentang

Genetically Modified Organism (GMO) dan Kanker

Produk GMO telah ditolak di banyak negara. Hingga kini, semakin banyak produk itu ditolak oleh negara-negara di dunia, termasuk para sekutu pembuat produk-produk sejenisnya, itu artinya memang GMO adalah produk yang berbahaya!

Ditolaknya produk-produk berbahaya itu dinegara yang memiliki aturan impor ketat, maka produk yang dapat merugikan dan “nganggur” itupun diekspor ke beberapa negara dan terutama yang menjadi sasarannya adalah negara dunia ketiga, alias negara miskin dan pastinya adalah Indonesia.

Itu pula yang menjadi penyebab, kenapa dalam beberapa tahun terakhir masyarakat di Indonesia semakin banyak menderita penyakit kanker, kecacatan kelahiran anak, kecacatan mental anak, cara berfikir yang irasional serta kemandulan.

Makanan rekayasa genetik yang dibuat dari tumbuhan atau hewan dengan perubahan DNA, masih jadi perdebatan apakah menyebabkan kanker. Namun sebuah penelitian di Prancis menemukan tikus yang diberi makanan berupa jagung rekayasa genetik mengalami pertumbuhan tumor mammae, kerusakan hati dan ginjal. Sehingga lebih baik menghindari konsumsi makanan GMO dan pilihlah makanan tumbuh alami seperti produk organik

Berikut ini hanyalah sebuah contoh dari apa yang para ahli katakan:

“Proses rekayasa genetika selalu melibatkan risiko mengubah genetika dan fungsi seluler dari organisme makanan, dengan cara yang tak terduga ini adalah perubahan yang juga tak terduga dan dapat menyebabkan GMO menjadi makanan alergi, beracun, atau makanan yang dikurangi nilai gizinya.” -. Profesor John Fagan, pemenang penghargaan genetika, Maharishi University of Management, Iowa, Amerika Serikat.

Kembali pada tahun 1998, Bob Shapiro (CEO Monsanto) bahkan mengakui bahwa efek dari GMO tidak diketahui oleh masyarakat, ketika ia berkata:

“Tapi kita menyadari bahwa dengan teknologi baru yang bagus dan tidak diketahui oleh masyarakat ini, untuk beberapa hal telah diketahui – bahwa menurut penelitian ‘memiliki efek’, maka tentu akan menjadikan tingkatan yang setidaknya sesuai, dan bahkan mungkin lebih dari itu, yaitu akan menyebabkan debat publik dan kepentingan umum.”

Sejak awal, Profesor Richard Lacey, seorang ahli mikrobiologi, dokter, dan Profesor Keamanan Pangan di Universitas Leeds telah menentang keras terhadap pengenalan makanan rekayasa genetika karena risiko kesehatan.

Profesor Lacey membuat poin penting:

“Maka faktanya adalah, bahkan hampir tidak mungkin untuk membayangkan prosedur pengujian untuk menilai efek kesehatan dari makanan rekayasa genetika ini ketika diperkenalkan ke dalam rantai makanan, juga tidak ada gizi atau kepentingan yang umum sebagai alasan yang sah, untuk menciptakanya (GMO).”

Beberapa perusahaan multinasional dan merk terkenal yang menggunakan “ubah genetik” atau rekayasa genetik yang membahayakan kesehatan adalah Cadbury, Carnation, Coca Cola, Famous Amos, Hershey’s Nestle, Kelloggs, Kraft/Phillip Morris, Lipton, Nabisco, Pepsi, Pringles, Quaker, Tomstone Pizza, Unilever dan masih banyak lainnya (walau tak semua, anda dapat melihat daftar perusahaan dibawah ini yang menggunakan bahan GMO dari perusahaan Monsanto)

Negara-Negara Yang Telah Melarang Produk Mengandung GMO


Kini di Southern Minnesota, AS, telah sulit untuk menemukan sebidang tanah yang tidak ditanami jagung atau kedelai yang dimodifikasi secara genetik. Sementara tanaman transgenik dengan cepat telah mengambil alih lanskap di Amerika Serikat dan Kanada, namun tidak maunya semua negara untuk menanam tanaman ini, adalah salah satu bukti yang patut dipertanyakan.

Berikut adalah daftar negara, termasuk AS dan sekutunya, yang telah melarang tanaman transgenik:


Amerika Serikat: Hanya distrik California Mendocino, Trinity dan Marin yang telah berhasil melarang tanaman GM (Genetically Modified). Rakyat sebagai pemilih di negara bagian Calilfornia lainnya telah mencoba untuk meloloskan langkah-langkah serupa, tapi gagal.

Australia: Beberapa negara bagian Australia telah memiliki larangan pada tanaman GM (Genetically Modified) ini, yang kebanyakan dari mereka telah sejak dulu menolaknya. Hanya Australia Selatan yang masih memiliki larangan pada tanaman GM, meskipun Tasmania memiliki moratorium sampai November 2014.

Jepang: Orang-orang Jepang dangat kukuh menentang tanaman transgenik dan tidak ada benih GM (Genetically Modified) ditanam di negeri ini. Namun, jumlah besar kanola diimpor dari Kanada (yang merupakan salah satu produsen terbesar di dunia dari GM kanola). Kini ada GM kanola tumbuh liar di sekitar pelabuhan Jepang dan jalan-jalan ke perusahaan minyak utama. Rekayasa genetika canola seperti Roundup Ready Monsanto yang memproduksi canola telah ditemukan tumbuh sekitar 5 sampai 6 port, yang kemudian diuji untuk mengetahui adakah kontaminasi GM.

Selandia Baru: Tidak ada makanan GM (Genetically Modified) tumbuh di negeri ini.

Jerman: Ada larangan budidaya atau penjualan jagung transgenik.

Irlandia: Semua tanaman GM (Genetically Modified) dilarang untuk budidayakan pada tahun 2009, dan ada sistem pelabelan secara sukarela untuk makanan yang mengandung  GM agar dapat diidentifikasikan seperti itu.

Austria, Hungaria, Yunani, Bulgaria, dan Luksemburg: Ada larangan budidaya dan penjualan GMO.

Perancis: Monsanto MON810 adalah jagung GM YANG telah disetujui, namun budidayanya dilarang pada tahun 2008. Ada ketidakpercayaan masyarakat luas dengan GMO dan telah berhasil menjaga agar tanaman GM dari luar negeri tak dapat masuk ke negara ini.

Pulau Madeira: Ini adalah sebuah wilayah otonom kecil Portugis yang meminta larangan kepada negara-negara sekitarnya agar tanaman rekayasa genetika ini ditolak masuk dan diizinkan melakukannya oleh Uni Eropa.

Swiss: Negara ini melarang keras semua jenis GM (Genetically Modified) baik barupa makanan, hewan, dan tanaman ladang serta peternakan dalam referendum publik pada tahun 2005, namun larangan awalnya hanya untuk lima tahun. Larangan itu telah diperpanjang sampai 2013. Untuk berikutnya tak ada data, namun sepertinya pemerintah Swiss terus memperpanjang larangan itu.

India: Pemerintah menempatkan larangan pada menit-menit terakhir pada terong hasil Genetically Modified atau GM sesaat sebelum dijadwalkan untuk mulai ditanam pada tahun 2010. Namun, para petani secara luas justru didorong untuk menanam kapas GM Monsanto dan telah menyebabkan panen yang gagal dan menghancurkan. Inggris Mail dalam laporan harian menyatakan bahwa sekitar 125.000 petani telah bunuh diri karena gagal panen ini akibat penghutangan secara besar-besaran sejak menanam benih GM (Genetically Modified) dari Monsanto ini.

Thailand: Negara ini berkelok-kelok pada kubu mendukung dan oposisi menentang tanaman GM (Genetically Modified). Negara ini memiliki luas lahan percobaan GM (Genetically Modified) jenis pepaya dari Hawaii, tetapi dibalik rencana ini benihnya menjadi liar dan mulai mencemari tanaman di dekatnya.

Akibatnya, beberapa negara seperti Jepang membatasi impor pepaya dari Thailand sebagai hasilnya, karena tidak ingin mengimpor makanan GM (Genetically Modified) .

  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Cegah Kanker..!! Tanaman Trans Genetik Membahayakan Kesehatan, Rating: 5 Reviewed By: My Grapes