Perempuan dapat memiliki berbagai masalah atau gangguan pada menstruasi/haid mereka. Masalah tersebut dapat berupa tidak mengalami menstruasi sama sekali sampai menstruasi berat dan berkepanjangan.
Pola haid boleh saja tidak teratur, tetapi jika jarak antar menstruasi kurang dari 21 hari atau lebih dari 3 bulan, atau jika haid berlangsung lebih dari 10 hari maka Anda harus mewaspadai adanya masalah ovulasi atau kondisi medis lainnya.
1. Amenore
Amenore adalah tidak ada menstruasi. Istilah ini digunakan untuk perempuan yang belum mulai menstruasi setelah usia 15 tahun (amenore primer) dan yang berhenti menstruasi selama 3 bulan, padahal sebelumnya pernah menstruasi (amenore sekunder).
Amenore primer biasanya disebabkan oleh gangguan hormon atau masalah pertumbuhan. Amenore sekunder dapat disebabkan oleh rendahnya hormon pelepas gonadotropin (pengatur siklus haid), menyusui, stres, anoreksia, penurunan berat badan yang ekstrem, gangguan tiroid, olahraga berat, pil KB, kista ovarium dan masalah organ reproduksi lainnya.
Pada usia remaja dan tengah baya, amenore tidak selalu menunjukkan gangguan. Menstruasi cenderung sangat tidak teratur pada beberapa tahun pertama menstruasi dan dapat menjadi tidak teratur lagi saat seorang wanita mendekati menopause.
2. Sindrom Pramenstruasi (SPM)
Sindrom pramenstruasi (SPM) adalah sekelompok gejala fisik, emosi, dan perilaku yang umumnya terjadi pada minggu terakhir fase luteal (seminggu sebelum haid). Gejala biasanya tidak dimulai sampai 13 hari sebelum siklus, dan selesai dalam waktu 4 hari setelah perdarahan dimulai. SPM mempengaruhi sebanyak 75% wanita.
Beberapa gejala SPM yang sering dirasakan:
Kram perut
Nyeri payudara
Depresi, mudah tersinggung, murung dan emosi labil (mood swing)
Tidak tertarik seks (libido menurun)
Jerawat berkala
Perut kembung
Sakit kepala atau sakit persendian
Sulit tidur
Sulit buang air besar (BAB)
Sebagian besar wanita yang menderita SPM hanya mengalami beberapa dari gejala di atas. Ketika gejala SPM sangat parah, kondisinya disebut gangguan pra-menstruasi disforik (pre-menstrual dysphoric disorder). Sekitar tujuh persen wanita mengalaminya (sumber: MayoClinic).
Penyebab SPM tidak diketahui dengan pasti. Namun, ada teori tentang faktor-faktor yang dapat menyebabkan sindrom. Gejala tampaknya berubah mengikuti fluktuasi hormon, yang menunjukkan bahwa siklus perubahan hormon dapat menjadi penyebab utamanya. Perubahan kadar serotonin, suatu neurotransmitter yang terlibat dalam pengendalian mood, juga dapat menyebabkan SPM. Aspek-aspek tertentu dari diet seperti rendahnya tingkat vitamin dan mineral juga dapat bertanggung jawab atas beberapa gejala SPM. Makanan asin dapat menyebabkan SPM dengan meningkatkan retensi air.
3. Dismenorrhea
Dismenorrhea adalah menstruasi menyakitkan. Nyeri menstruasi terjadi di perut bagian bawah tetapi dapat menyebar hingga ke punggung bawah dan paha. Nyeri juga bisa disertai kram perut yang parah. Kram tersebut berasal dari kontraksi dalam rahim, yang merupakan bagian normal proses menstruasi, dan biasanya pertama dirasakan ketika mulai perdarahan dan terus berlangsung hingga 32 – 48 jam.
Dismenorrhea yang dialami remaja umumnya bukan karena penyakit (dismenore primer). Pada wanita lebih tua, dismenore dapat disebabkan oleh kondisi/penyakit tertentu (dismenore sekunder), seperti fibroid uterus, radang panggul, endometriosis atau kehamilan ektopik.
Dismenore primer dapat diperingan gejalanya dengan obat penghilang nyeri/anti-inflamasi seperti ibuprofen, ketoprofen dan naproxen. Berolah raga, kompres dengan botol air panas, dan mandi air hangat juga dapat mengurangi rasa sakit. Bila nyeri menstruasi tidak hilang dengan obat pereda nyeri, maka kemungkinan merupakan dismenore sekunder yang disebabkan penyakit/kondisi tertentu.
Menoragia adalah istilah medis untuk perdarahan menstruasi yang berlebihan. Dalam satu siklus menstruasi normal, perempuan rata-rata kehilangan sekitar 30 ml darah selama sekitar 7 hari haid. Bila perdarahan melampaui 7 hari atau terlalu deras (melebihi 80 ml), maka dikategorikan menoragia.
Penyebab utama menoragia adalah ketidakseimbangan jumlah estrogen dan progesteron dalam tubuh. Ketidakseimbangan tersebut menyebabkan endometrium terus terbentuk. Ketika tubuh membuang endometrium melalui menstruasi, perdarahan menjadi parah. Menoragia juga bisa disebabkan oleh gangguan tiroid, penyakit darah, dan peradangan/infeksi pada vagina atau leher rahim.
5. Perdarahan Abnormal
Perdarahan vagina abnormal (di luar menstruasi ) antara lain:
Pendarahan di antara periode menstruasi
Pendarahan setelah berhubungan seks
Perdarahan setelah menopause
Perdarahan abnormal disebabkan banyak hal. Dokter Anda mungkin memulai dengan memeriksa masalah yang paling umum dalam kelompok usia Anda. Masalah serius seperti fibroid uterus, polip, atau bahkan kanker dapat menjadi sebab perdarahan abnormal.
0 komentar:
Posting Komentar