728x90 AdSpace

Latest News
Kamis, 29 September 2016

Pre Menstrual Syndrome/Pre Menstrual Tension/PMT


SINDROM PRAMENSTRUASI (Pre Menstrual Syndrome/Pre Menstrual Tension/PMT)

Adalah kumpulan gejala akibat perubahan hormonal yang berhubungan dengan siklus saat haid dan ovulasi. adalah kumpulan gejala fisik, psikologis, dan emosi yang terkait dengan siklus menstruasi wanita. Sekitar 80 hingga 95 persen perempuan pada usia melahirkan mengalami gejala-gejala pramenstruasi yang dapat mengganggu beberapa aspek dalam kehidupannya. Gejala tersebut dapat diperkirakan dan biasanya terjadi secara regular pada dua minggu periode sebelum menstruasi. Hal ini dapat hilang begitu dimulainya pendarahan, namun dapat pula berlanjut setelahnya. Pada sekitar 14 persen perempuan antara usia 20 hingga 35 tahun, sindrom pramenstruasi dapat sangat hebat pengaruhnya sehingga mengharuskan mereka beristirahat dari sekolah atau kantornya.

Gangguan kesehatan berupa pusing, depresi, perasaan sensitif berlebihan sekitar dua minggu sebelum haid biasanya dianggap hal yang lumrah bagi wanita usia produktif. Sekitar 40% wanita berusia 14 - 50 tahun, menurut suatu penelitian, mengalami sindrom pra-menstruasi atau yang lebih dikenal dengan PMS (pre-menstruation syndrome). Bahkan survai tahun 1982 di Amerika Serikat menunjukkan, PMS dialami 50% wanita dengan sosio-ekonomi menengah yang datang ke klinik ginekologi.

PMS memang kumpulan gejala akibat perubahan hormonal yang berhubungan dengan siklus saat ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium) dan haid. Sindrom itu akan menghilang pada saat menstruasi dimulai sampai beberapa hari setelah selesai haid.

Penyebab munculnya sindrom ini memang belum jelas. Beberapa teori menyebutkan antara lain karena faktor hormonal yakni ketidakseimbangan antara hormon estrogen dan progesteron. Teori lain bilang, karena hormon estrogen yang berlebihan. Para peneliti melaporkan, salah satu kemungkinan yang kini sedang diselidiki adalah adanya perbedaan genetik pada sensitivitas reseptor dan sistem pembawa pesan yang menyampaikan pengeluaran hormon seks dalam sel. Kemungkinan lain, itu berhubungan dengan gangguan perasaan, faktor kejiwaan, masalah sosial, atau fungsi serotonin yang dialami penderita.

Penyebab Pre Menstrual Syndrome/Pre Menstrual Tension/PMT:

  • Tidak seimbang antara hormon estrogen dan progesteron, antara lain defisiensi progesteron
  • Perbedaan genetik pada sensitivitas reseptor dan sistem pembawa pesan yang menyampaikan pengeluaran hormon seks dalam sel
  • Gangguan perasaan, faktor kejiwaan, masalah sosial
  • PMT lebih mudah terjadi pada wanita yang lebih peka terhadap efek siklus hormon ovarium yang normal

Kasus Yang Sering Terjadi Pada  Kasus Pre Menstrual Syndrome/Pre Menstrual Tension/PMT:

a. Gejala pramenstrual fisiologis

Hanya terjadi pada fase luteal
Hilang total saat menstruasi
Tidak berat dan tidak mengganggu fungsi normal

b. Sindrom pramenstruasi

Hanya pada fase luteal siklus menstruasi
Hilang total saat menstruasi
Gejala berat menimbulkan efek besar pada fungsi normal dan hubungan  antar pribadi.

c. Eksaserbasi penyakit medis pada premenstruasi

d. Eksaserbasi penyakit psikologis pada pramenstruasi

e. PMT yang sudah ada dan penyakit psikologis yang mendasari

Sulit dibedakan
Gejala mereda pada menstruasi tetapi hanya sampai ke tingkat penyakit yang mendasari

f. Penyakit psikologis nonsiklis

Gejala mirip PMT, tetapi tidak mereda sampai akhir menstruasi
Perlu diagnosis alternatif, antara lain gangguan kepribadian, depresi, penyalahgunaan obat-obatan dan lain-lain.


Gejala Pre Menstrual Syndrome/Pre Menstrual Tension/PMT

  • Gejala psikologis yang khas, iritabilitas agresi, ketegangan, depresi, mood berubah-ubah, perasaan lepas kendali, emosi yang labil
  • Rasa malas dan mudah lelah
  • Nafsu makan meningkat, BB bertambah karena tubuh menyimpan air dalam jumlah yang banyak
  • Gejala fisik yang sering adalah pembengkakan dan nyeri pada payudara, dismenorrhoe (kram perut), sakit kepala, sakit pinggang, pegal-pegal, pingsan
  • Paling sering menyebabkan distress adalah gejala psikologis

Faktor yang meningkatkan resiko Pre Menstrual Syndrome/Pre Menstrual Tension/PMT

Wanita yang pernah melahirkan
Status perkawinan
Usia
Stress
Diet
Kekurangan zat gizi

Tipe dan gejala Pre Menstrual Syndrome/Pre Menstrual Tension/PMT, menurut Dr. Guy E. Abraham

  1. PMT tipe A (anxiety), ditandai dengan adanya rasa cemas, labil, sensitif dan rasa tegang
  2. PMT tipe H (hyperhidration), gejala ditandai pembengkakan, perut kembung, nyeri pada payudara, peningkatan BB
  3. PMT tipe C (craving), ditandai dengan rasa lapar, ingin mengkonsumsi makanan yang manis dan berkarbohidrat
  4. PMT tipe D (depretion), ditandai rasa depresi, ingin menangis, lemah, gangguan tidur, pelupa

Waktu Pre Menstrual Syndrome/Pre Menstrual Tension/PMT
  1. Pada fase luteal siklus menstruasi dan reda pada akhir menstruasi
  2. Adapula gejala yang timbul beberapa hari segera sebelum menstruasi atau sejak ovulasi langsung melalui fase luteal sampai akhir menstruasi
Dampak Pre Menstrual Syndrome/Pre Menstrual Tension/PMT

Psikososial (berkurang kinerja, masalah perkawinan, bunuh diri, pembunuhan, pemukulan anak)
Kelainan medis(masalah perilaku, migrain, epilepsi, asma)

Kriteria diagnosis Pre Menstrual Syndrome/Pre Menstrual Tension/PMT

Terjadi pada fase luteal
Menimbulkan dampak besar pada fungsi normal
Menghilang pada akhir menstruasi

Pengobatan Pre Menstrual Syndrome/Pre Menstrual Tension/PMT

Tujuan

Memperbaiki anomali neuroendokrin
Menekan pemicu di ovarium

Hal-hal yang perlu dilakukan saat mengalami Pre Menstrual Syndrome/Pre Menstrual Tension/PMT

Mengurangi makanan bergaram, berupa tepung, gula, kafein dan coklat
Meningkatkan makanan tinggi kalsium dan vitamin C seminggu sebelum menstruasi
Konsumsi makanan berserat dan banyak minum air putih
Jika darah yang kelauar banyak, memperbanyak makanan yang emngandung zat besi
Hal-hal yang dilakukan untuk mengatasi sakit/kram perut saat menstruasi
Kompres dengan botol panas pada bagian yang terasa sakit
Mandi air hangat, sebagai aroma terapi menenangkan diri
Minum-minuman hangat yang mengandung kalsium tinggi
Menggosok perut atau pinggang yang sakit
Ambil posisi menungging sehingga rahim tergantung ke bawah dan relaksasi
Tarik nafas dalam-dalam untuk relaksasi
Minum analgetik/obat-obatan yang dinajurkan petugas kesehatan

Pertimbangan pada terapi Pre Menstrual Syndrome/Pre Menstrual Tension/PMT

Usia pasien dan keinginan untuk hamil dalam waktu dekat atau lama (apakah mememrlukan kontrasepsi, pendekatan yang bersifat kontraseptif ataukah dapat dilakukan histerektomi?)
Beratnya gejala (apakah memerlukan tindakan invasif?)
Wanita mungkin hanya menerima metode non hormon, psikotropik, bedah
Sifat gejala
SSRI (selevtive serotonin re-uptake inhibitor), efektif untuk gejala psikologis juga somatik
Gejala payudara (evening primrose oil, danazol fase luteal, bromokriptin)
Nyeri (anti inflamasi non steroid)
Gejala somatik terutama kembung berespon terhadap spironolakton

Pendekatan terapi Pre Menstrual Syndrome/Pre Menstrual Tension/PMT

Terapi non hormon

Anjuran untuk sering mengkonsumsi karbohidrat, tidak ditunjang oleh percobaan
Pemberian B6
Evening primrose oil (untuk gejala pada payudara)
Mineral (Ca dan Mg) mungkin bermanfaat
Terapi alternatif (olahraga dan relaksasi)
Psikoterapi
Obat psikotropik
Diuretik (spironolakton)
Inhibitor Pg (asam mefenamat dan natrium naproksen)

Terapi hormon

Progesteron/progestogen
Estrogen
Danazol
Analog agonis GnRH
Bromokriptin
Pil kontrasepsi oral

Pendekatan bedah

Histerektomi
Ooforektomi

  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Pre Menstrual Syndrome/Pre Menstrual Tension/PMT Rating: 5 Reviewed By: My Grapes